Melihat kucing, saya teringat beberapa kisah tentang kucing dalam keluarga kami. Dulu, saat saya masih kecil almarhumah Pettaji Mama memiliki seekor kucing yang diberi nama Marzuki. Kucing itu sangat jinak dan bersih. Namun, karena berkali-kali Bapak dan Pettaji Mama pindah tugas ke beberapa daerah, saya pun tak ingat mengapa Marzuki tak lagi ada bersama kami.

Ketika saya SMP dan sempat tinggal bersama Pettaji Nenek, saya setiap hari mengurusi 13 ekor kucing milik Pettaji Nenek. Kucing - kucing itu adalah jenis kucing kampung yang jinak. Setiap pagi setelah sholat subuh, saya bertugas memberi makan mereka. Semuanya punya piring makan yang berbeda. Total ada 13 piring yang terbuat dari stainless untuk wadah makan kucing - kucing itu. Pettaji Nenek sangat menyayangi mereka. Saya yang awalnya kurang begitu suka dengan kucing akhirnya jadi terbiasa. Apalagi saat Pettaji Nenek memberitahu bahwa Rasulullah SAW sangat mencintai kucing, sayapun berusaha untuk menyayangi mereka.

Saat saya SMA, kembali Pettaji Mama memiliki seekor kucing yang lagi - lagi diberi nama Marzuki. Kucing ini pun sangat jinak. Juga bersih. Bahkan sampai Almarhumah Pettaji Mama wafat, kucing itu tetap setia tinggal bersama adikku.

Saya tidak punya kucing peliharaan, namun saya tidak pernah lepas dari kucing. Sebab kembali saya memiliki tetangga pecinta kucing. Mereka memiliki 4 ekor kucing yang cantik - cantik. Meskipun saya mulai suka dengan kucing, namun sampai saat ini saya belum punya niat dan minat untuk memeliharanya. Entah esok atau lusa...

#Tantangan Hari Ke-74

#Tantangan Menulis 90 Hari

#Tantangan Gurusiana